![]() |
Rohmad Riyadi Assalaamy |
Pangkalan Islam - Kenangan Masa Kecil: Kisah Rohmad Riyadi Assalaamy dan Kepala Kambing di Hari Raya Qurban
Saat itu, Rohmad Riyadi Assalaamy masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Usianya mungkin belum genap sepuluh tahun, namun namanya sudah dikenal di lingkungan sekolahya dekat rumahnya. Di masjid kampungnya Ia sering menjadi petugas adzan, naik-turun panggung pada acara besar, mendominasi diminta membaca ayat suci Al-Qur'an di berbagai kesempatan Tabligh akbar. Bagi banyak orang, sosok kecil ini sering bergabung dengan orang yang lebih tua usianya khususnya aktifis dan tokoh Masjid.
Hingga tiba suatu hari Idul Adha yang tak terlupakan. Usai shalat Idul Adha, di halaman masjid ramai dengan prosesi penyembelihan hewan qurban. Setelah semua daging dibagi, salah satu guru sekaligus panitia mendekati Rohmad kecil dengan senyuman lebar, sambil memegang sebongkah kepala kambing. "Rohmad, ini untuk kamu bawa pulang ya. Kamu cucunya Kyai, kan?" katanya penuh keyakinan.
Rohmad terdiam. Ia bingung bagaimana menjelaskan bahwa ia bukan cucu seorang Kyai, meskipun banyak yang mengira begitu karena ia sering tampil di masjid. "Eee... tapi, Pak, saya..." belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, guru tersebut sudah berlalu sambil berkata, "Sudah, ini hak kamu. Bawa pulang, ya!"
Dengan kepala kambing di tangannya, Rohmad beranjak akan pulang sambil berpikir keras, "Bagaimana cara menjelaskannya pada Ibu di rumah?" Untunglah, untunglah ada salah satu guru e..Rohmad bukan cucunya pak Kaum( Kepala Urusan Masjid ) Setelah sedikit menjelaskan kejadian sebenarnya, kepala kambing itu pun akhirnya kembali ke panitia.
Hari itu menjadi kenangan lucu yang tak terlupakan bagi Rohmad. Meski hanya salah paham, pengalaman itu menguatkan kesadarannya bahwa menjadi seorang yang dipercaya di lingkungan berarti juga harus siap menghadapi berbagai tanggapan, termasuk yang lucu dan tak terduga seperti membawa pulang kepala kambing.
Diambil dari kisah nyata Rohmad Riyadi Assalaamy.
Redaksi
0 comments:
Post a Comment