![]() |
Sumber: Mayar - flip |
Pangkalan Islam - Mungkin ada yang baru dengar atau belum mengerti istilah uang digital atau dompet digital atau kita pernah dengar istilah e-wallet yang merupakan aplikasi tempat menyimpan uang digital yang bisa diperuntukkan untuk pembayaran atau transaksi keuangan. Berikut penjelasan beberapa dompet digital atau e-wallet yang cukup dikenal dan perlu anda ketahui.
1. Gopay
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Gopay adalah salah satu E-Wallet yang terdapat di dalam aplikasi Gojek yang bisa melakukan proses pembayaran layanan di dalam aplikasi Gojek itu sendiri.
Oleh karena itu jangan heran jika aplikasi diklaim sebagai E-Wallet yang saat ini paling populer, hal tersebut sesuai dengan apa yang diterbitkan oleh Gojek melalui medium, yang mana 30% dari setiap transaksi e-money yang ada di Indonesia saat ini berasal dari Gopay.
2. OVO
Walaupun data yang dikeluarkan oleh iprice menunjukkan bahwa OVO mengalami penurunan pengguna pada tahun 2018, namun pada tahun 2019 atau setahun kemudian, OVO berhasil menduduki peringkat kedua sebagai salah satu E-Wallet yang banyak digunakan oleh orang Indonesia.
Tidak hanya bisa digunakan untuk transaksi online, saat ini bahkan OVO juga bisa melakukan pembayaran Offline di beberapa merchant atau mitra yang sudah bekerjasama dengan OVO.
3. DANA
Dana berhasil menduduki peringkat ketiga sebagai salah satu penyedia E-Wallet yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Walaupun terbilang baru, atau lebih tepatnya dirilis pada tahun 2018 lalui, DANA langsung mampu memikat hati penggunanya dan stabil menduduki posisi ketiga.
DANA sendiri adalah salah satu aplikasi E-Wallet yang dihadirkan berkat adanya kerjasama yang dibentuk oleh Ant Financial dengan Emtek Group. Kemudian, para pengguna E-Wallet Dana ini juga bisa menggunakannya untuk kegiatan transaksi di aplikasi marketplace Bukalapak
4. LinkAja
Di tahun 2019 lalu, LinkAja mampu menduduki posisi keempat sebagai penyedia E-Wallet dengan pengguna terbanyak. Perlu Anda ketahui bahwa LinkAja adalah salah satu E-Wallet yang berasal dari hasil merger BUMN seperti T-Cash, Unikqu, Mandiri e-cash, T-Bank, dan juga T-Money.
5. iSaku
Tepat pada tahun 2018 lalu, iSaku berhasil menempati posisi keempat sebagai E-Wallet yang memiliki paling banyak E-Wallet. Tapi, pada tahun 2019, tepatnya pada kuartal pertama, aplikasi ini turun pada posisi ke 6. Lalu, pada kuartal kedua ditahun yang sama, E-Wallet ini kembali mampu menempati posisi pertama.
6. Jenius
Tepat di bawah peringkat uang saku, terdapat jenis yang terus mengalami laju peningkatan pengguna sejak kuartal keempat tahun 2018. Selain bisa digunakan untuk kegiatan transaksi, jenius juga bisa digunakan untuk perbankan digital bagi mereka yang ingin menabung secara online.
7. Go Mobile CIMB
Sama seperti namanya, E-Wallet ini diluncurkan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk. Terdapat banyak sekali fitur yang bisa digunakan oleh setiap penggunanya, seperti melakukan pembayaran token listrik, membeli pulsa, top up ke E-Wallet, serta melakukan transfer uang ke para pengguna lainnya.
Kelebihan Menggunakan E-Wallet
1. Terhindar Uang Palsu
Harus kita akui bersama bahwa kelebihan utama dari E-Wallet adalah mampu mengurangi adanya tindak pidana peredaran uang palsu. Kenapa? Karena teknologi uang digital yang tersimpan di dalam E-Wallet sendiri masih susah untuk ditembus dalam hal keamanannya.
Setiap melakukan transaksi digital, baik pihak penjual maupun pembeli tidak perlu lagi memikirkan kembalian, karena E-Wallet mampu memangkas saldo hingga satuan desimal sesuai dengan jumlah pembayaran.
2. Transaksi Lebih Cepat
Bila kita bandingkan dengan penggunaan mata uang kertas atau koin, maka proses transaksi dengan menggunakan E-Wallet akan relatif lebih cepat. Untuk kegiatan pembayaran, pihak pembeli hanya harus melakukan pemindaian barcode yang sudah disediakan oleh pihak penjual, tanpa harus mengeluarkan dompet atau apapun sesuai dengan nominal yang diperlukan.
3. Menghindari Penyebaran Virus / Bakteri
Di tengah-tengah situasi pandemi virus COVID-19 seperti saat ini, menggunakan E-Wallet akan mampu meminimalisir adanya kontak dengan orang lain. Bahkan, secara resmi pihak pemerintah sudah menganjurkan untuk mencegah penularan adanya virus melalui uang tunai.
Kekurangan Menggunakan E-Wallet
1. Merchant Masih Terbatas
Kekurangan E-Wallet yang pertama di Indonesia adalah masih sedikitnya merchant atau pihak yang menerima transaksi digital. Hal ini dikarenakan masih minimnya infrastruktur internet yang ada di Indonesia. Tapi seiring dengan perkembangan waktu, bisa dipastikan nantinya akan semakin banyak pihak merchant yang mau menerima pembayaran dengan menggunakan E-Wallet.
2. Ada Biaya Transaksi
Harus Anda ketahui bahwa masih ada beberapa E-Wallet yang masih memberikan beban biaya administrasi pada setiap kegiatan transaksinya. Jumlah nominal biaya transaksi ini berbeda-beda pada setiap E-Wallet.
3. Menjadi Lebih Konsumtif
Berbeda dengan uang tunai yang akan terasa nilai pengurangannya saat digunakan untuk berbelanja, pada uang digital sepert E-Wallet, pengurangan tersebut tidak akan begitu terasa. Sehingga, hal ini akan secara otomatis meningkatkan minat pengguna untuk berbelanja lebih banyak dan lebih boros daripada biasanya.
4. Saldo dalam E-Wallet Anda Hanya Bisa Digunakan untuk Berbelanja atau Membayar Tagihan
Bila Anda menempatkan sejumlah uang Anda di dalam E-Wallet dan tidak bisa dibelanjakan, maka uang tersebut memang tidak akan berkurang karena pada dasarnya E-Wallet tidak akan menarik biaya admin untuk penggunanya. Tapi, uang Anda pun tidak akan bertambah, karena E-Wallet sendiri tidak akan menerapkan sistem bunga ataupun return
Selain itu, karena E-Wallet diciptakan agar bisa memudahkan penggunanya untuk berbelanja, maka Anda wajib untuk selalu menambah saldo Anda. Hal tersebut dikarenakan Anda hanya bisa menambah dan membelanjakan, tapi tidak untuk hal memaksimalkan atau mengelolanya.
5. Uang di E-Wallet tidak Bisa Dicairkan
Kendala seperti inilah yang harus menjadi perhatian paling khusus. Saldo E-Wallet yang Anda miliki hanya bisa Anda belanjakan dan tidak bisa Anda cairkan.
Artinya, walaupun Anda tidak ingin berbelanja dan ingin lebih mengalokasikan dana untuk keperluan lain, maka hal tersebut tidak akan bisa Anda lakukan. Uang yang berada di dalam E-Wallet Anda akan tetap ada disana, dan suka tidak suka uang tersebut tidak bisa Anda cairkan.
Setelah kita melihat adanya kendala yang harus dihadapi dalam menggunakan E-Wallet, maka adakah sistem atau aplikasi lain yang mampu membuat proses belanja lebih fleksibel? Terlebih lagi, mampu memberikan hasil lebih dari saldo yang sudah ada.
Perbedaan E-Money dan E-Wallet
1. Chip Based vs Server Based
Walaupun sama-sama uang digital, namun E-money dan E-Wallet ternyata memiliki perbedaan dalam hal teknologinya. Pada E-money, layanan ini lebih memanfaatkan sistem dengan basis chip yang tertanam dalam suatu kartu sebesar kartu ATM.
Sementara untuk E-Wallet, teknologi yang digunakan berbasis server yang selanjutnya dieksekusi dengan menggunakan aplikasi. Berbeda dengan E-money, setiap pengguna E-Wallet harus terhubung dengan koneksi internet dan penyedia layanan untuk bisa digunakan.
2. Jumlah Saldo Maksimal
Perbedaan selanjutnya yang ada pada E-Wallet dan E-Money adalah pada jumlah saldo maksimal yang bisa diisi. Untuk E-money, saldo yang bisa diisi maksimal adalah 1 juta Rupiah, sedangkan saldo maksimal yang bisa diisi pada E-Wallet bisa menyentuh 10 juta rupiah.
3. Fleksibilitas
Bila bicara dalam hal fleksibilitas, maka E-money masih lebih unggul jika dibandingkan dengan E-Wallet. Kenapa? Karena E-money sudah bisa digunakan dalam kegiatan pembayaran sehari-hari, seperti mengisi BBM, berbelanja di minimarket, pembayaran tol, kereta, TransJakarta, dll.
0 comments:
Post a Comment